Efektivitas Program Nasional Penanggulangan Kemiskinan (PNPM-Mandiri) Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Desa Lakea II Kabupaten Buol 1*Nasrin Nasrin, Ermawati Ermawati2, Uswatun Hasanah3 1 Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Palu 2 Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Palu 3 Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Palu ABSTRAK INFORMASI ARTIKEL Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem kerja PNPM mandiri dalam pengembangan usaha mikro kecil menengah dan efektivitas PNPM mandiri dalam pengembangan usaha mikro kecil menengah di Desa Lakea II Kec. Lakea Kab. Buol.Adapun hasil dari penelitian ini, 1) bahwa PNPM Mandiri Pedesaan menggunakan dua sistem kerja dalam pengembangan UMKM yaitu sitem pemberian langsung modal usaha serta pemberian pinjaman dana modal usaha bagi para pelaku UMKN yang ada di Desa Lakea II. Tentunya hal tersebut memiliki prosedur tersendiri untuk mendapatkan bantuan tunai secara langsung ataupun peminjaman modal usaha. Kemudian efektifitas dari pada pengembangan Usaha Mikro Menegah (UMKM) telah berjalan dengan baik, hal ini memilki dampak yang baik terhadap pelaku usaha yang ada di Desa Lakea II. Dengan adanya bantuan tunai ataupun pinajaman modal usaha sangat membantu dalam mengembangkan usaha. Dalam hal ini, pemerintah setempat memiliki peran penting dalam tercapainya tujuan yang lebih efektif dalam menjalankan sebuah program PNPM Mandri Desa Lakea II. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh PNPM Mandiri Pedesaan adalah, karena masih ada beberapa pelaku usaha kurang aktif dalam mengikuti Musyawarah Antar Desa (MAD), dalam memanfaatkan pinjaman dari PNPM Mandiri Pedesaan, di karenakan para pelaku usaha berfikir bahwa untuk mendapatkan pinjaman modal usaha sama saja dengan meminjam dana di bank-bank. Kata kunci: PNPM Mandiri, Penanggulangan, kemiskinan, Usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah 1. PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada kenyataan yang masih luasnya tingkat kemiskinan terutama di pedesaan. Pada umumnya di negara yang berkembang seperti Indonesia ini masalah pendapatan rendah dan masalah kemiskinan merupakan masalah utama dalam pembangunan ekonomi. Dalam upaya meningkatkan pendapatan perkapita dari distribusi pendapatan merupakan dimensi yang perlu mendapat perhatian terutama untuk melihat tingkat pendapatan dan pembagian pendapatan diantara warga masyarakatnya. Aspek ini terkait dengan masih besarnya rakyat miskin di Indonesia, yang terutama di pedesaan. Fenomena kemiskinan perdesaan bukan merupakan suatu gejala yang baru. Secara absolut jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan masih menunjukan angka yang relatif besar. Pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 27,77 juta orang (10,64 persen), bertambah sebesar 6,90 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang sebesar 27,76 juta orang (10,70 persen)1. Indikitor pengukuran kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan 1https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/105 di akses pada tanggal 07 Oktober 2017 pukul 18.32 menggunakan indikator tingkat kemiskinan rumah tangga. Jika pada suatu wilayah distribusi hasil pembangunan cukup merata maka hal tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin. Oleh karena itu,penduduk miskin diidentikan dengan penduduk yang pendapatannya masih berada dibawah garis kemiskinan.2 Bagi masyarakat miskin yang telah memasuki usia kerja, mayoritas dari mereka berpendidikan rendah, ketrampilan yang minim serta modal yang sedikit. Salah satu jenis pekerjaan yang menjadi solusi dari permasalahn tersebut yaitu dengan bekerja atau membuka lapangan kerja di sektor Usaha Mikro dan Kecil. Sektor UMK disamping tidak memerlukan modal yang banyak, juga kurang mensyaratkan tingkat ketrampilan tenaga kerja yang tinggi sehingga UMK merupakan sektor ekonomi yang paling diminati terutama bagi masyarakat miskin. Bagi pekerja tidak terampil dan menganggur, mikro kecil menegah dianggap sebagai pilihan yang sesuai bagi penyediaan kesempatan kerja serta untuk perolehan pendapatan. Disamping itu, mikro kecil menegah dipandang sebagai sektor yang menjanjikan bagi para pelaku wirausaha. Sektor mikro kecil menegah yang merupakan sektor 2Ninik Sudarwati. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan: Mengurangi Kegagalan Penanggulangan Kemiskinan. (Malang: Intimedia). h. 16 swasta mampu memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja pengembangan wirausaha tersedia dimasyarakat.3 serta yang Kegiatan perekonomian yang terdapat diperdesaan masih didominasi oleh sektor mikro kecil menegah yang meliputi pertanian, perdagangan dan industri rumah tangga. Namun demikian, para pelaku usaha masih mengalami kesulitan untuk pengembangan usaha yakni, terkendala oleh modal. Padahal modal dianggap unsur yang paling penting dalam pengembangan usaha bagimasyarakat perdesaan, keterbatasan modal menjadi penyebab kreatifitas dalam pengembangan usaha menjadi terhambat.4 Keterbatasan modal dipicu oleh lembaga- lembaga keuangan formal atau komersial ragu untuk mengucurkan pinjaman kepada pelaku usaha mikro kecil yang mayoritas para pelaku usaha mikro dan kecil tidak bankable atau tidak lolos pada analisis pemberian kredit. Akibatnya, sejumlah besar usaha-usaha skala kecil tidak dapat mengembangakan usahanya karena terkendala oleh modal. Program pengentasan kemiskinan dengan konsep pemberdayaan merupakan program yang dibentuk 3Roberto Akyuwen, Krisna Wijaya, dan I Dewa Gde Suthapa. Teori dan Praktek Keuangan Mikro di Indonesia.(Yogyakarta: Penerbit Sekolah Pascasarjan UGM, 2010). h. 51 4 Hamid. Rekaman dari Seminar. Dalam Kredit Pedesaan di Indonesia. Mubyarto dan Edy Suandi Hamdi (EDS). (Yogyakarta: BPFE, 1986). oleh pemerintah. Program pemberdayaan ditujukan agar masyarakat lebih berdaya dengan melibatkan masyarakat pengambilan keputusan rangka pembangunan desa tujuan lainnya yaitu pengentasan kemskinan.5 dalam dalam serta dalam Keterlibatan masyarakat pengambilan keputusan dinilai dalam lebih efektif, karena masyarakat dianggap lebih mengetahui segala permasalahan yang dihadapai pada desa masing-masing. PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program harmonisasi dan pengembangan sistem, serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk menciptakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persolan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.6 Salah satu kegiatan utama dari PNPM Mandiri adalah mengalokasikan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk setiap kecamatan. Kegiatan yang 5Ninik Sudarwati. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan: Mengurangi Kegagalan Penanggulangan Kemiskinan. (Malang: Intimedia). h. 37 6 Materi Grand Strategi Nasional PNPM Mandiri Pedesaan. (Jakarta). h.2 dibiayai melaui Bantuan Langsung Mandiri (BLM) PNPM Mandiri ditujukan untuk pembangunan infrastruktur dan program simpan pinjam untuk kelompok perempuan (SPP). Alokasi dana untuk program SPP maksimal 25 persen dari dana BLM. Tidak ada batasan alokasi maksimal per desa, namun harus mempertimbangkan hasil verifikasi kelayakan kelompok.7 Alokasi dana yang berasal dari Bantuan Langsung Mandiri (BLM) untuk program SPP yang diperuntukkan sebagai bantuan modal kerja terhadap usaha agar masyarakat dapat meningkatkan produktivitas perekonomiannya. Disamping itu, alokasi pinjaman atau bantuan modal kerja diprioritaskan bagi masyarakat miskin yang memiliki usaha produktif. Pengakuan Islam terhadap perbedaan alami dalam rezeki tidak berarti membiarkan orang kaya bertambah kaya dan orang miskin semakin miskin. Islam ikut campur dengan berbagai peraturan untuk memperkecil kesenjangan antara kaum kaya dan kaum miskin misalnya melalui pendistribusian zakat dengan tujuan memberikan kesempatan yang adil bagi kaum faqir untuk berdiri sejajar dengan orang-orang kaya.8 Perbedaan taraf hidup manusia adalah sebuah rahmat sekaligus pengingat 7Ibid. h. 4. 8 Yusuf Qardhawi. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. (Jakarta: Robani Press). h. 437 bagi setiap kelompok manusia dengan tujuan agar bisa melengkapi satu sama lain, dalam hal ini adalah kelompok yang taraf hidupnya berkecukupan atau lebih berdaya dapat membantu dengan kelompok yang kurang mampu sehingga akan menciptakan interaksi sosial dimasyarakat. Pendistribusian harta bertujuan agar harta tersebut tidak beredar diantara orang-orang yang mampu saja. Sarana Islam dalam merealisasikan hal tersebut ialah mengupayakan peningkatan taraf hidup kaum faqir dengan pemberdayaan. Konsep Islam dalam melakukan pendistribusian tidak hanya sebatas memberikan bantuan berupa harta yang dimiliki, melainkan bagaimana modal tersebut dipergunakan secara produktif, salah satu contoh adalah implementasi zakat produktif. Desa Lakea II Kecamatan Lakea merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Buol yang memiliki jumlah keluarga miskin yang cukup besar. Dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat, Desa Lakea II Kecamatan Lakea menghadapi persoalan yang cukup kompleks berkenaan dengan kemiskinan atau penyandang masalah kesejahteraan sosial. Sebagai berikut merupakan klasifikasi rumah tangga miskin dan rumah tangga pada masing- masing desa tahun 2009 – 2010 di Desa Lakea II Kecamatan Lakea. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa masalah kesejahteraan sosial penduduk masing-masing desa merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Sehingga program pemberdayaan masyarakat seperti PNPM Mandiri Pedesaan sangat dibutuhkan, dengan maksud agar tujuan dari program tersebut dapat terlaksana. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian Indrajaya (2009) dengan judul penelitian Efektivitas pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Kuta berkesimpulan mengenai dampak pelaksanaan program PNPM Mandiri Perdesaan terhadap peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di Kecamatan Kuta yaitu : adanya peningkatan pendapatan dan peningkatan kesempatan kerja sesudah menerima program dibandingkan sebelum menerima program PNPM Mandiri Perdesaan. Dalam penelitiannya yang menjadi sampel penelitian adalah seluruh populasi rumah tangga miskin (RTM) yang ada di Kecamatan Kuta berdasarkan hasil pendataan BPS Kabupaten Tapanuli Selatantahun 2008 yaitu sebanyak 115 rumah tangga. Selanjutnya Haris (2010) dengan judul penelitiannya Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara. Efektivitas pelaksanaan kegiatan simpan pinjam perempuan dalam penelitian ini, dilihat melalui 4 indikator, yaitu : tingkat kualitas, tingkat kuantitas, tingkat dampak dan tingkat waktu. Penelitiannya ini adalah penelitian deskriptif, dimana sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota dari dua kelompok simpan pinjam perempuan, yaitu sebanyak 40 orang. Instrumen analisa data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, serta tabulasi data yang tertuang dalam tabel data tunggal. Analisa data yang dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan di Desa Pulo Dogom belum efektif. Hal itu terlihat dari 4 indikator dalam melihat efekktivitas suatu kegiatan, yaitu terdiri dari : tingkat kualitas, dimana anggota kelompok kurang mudah untuk mendapatkan pendanaan dan pengembalian angsuran pinjaman. Tingkat kuantitas, dilihat dari modal yang diterima masih kurang dalam pembagian yang tidak merata kepada anggota kelompok dan penghasilan hanya bertambah sedikit dikarenakan anggota yang membuka usaha dengan modal sendiri yang jumlahnya lebih besar dari pada modal yang diberikan oleh PNPM-MP. Tingkat dampak, dilihat dari menyempurnakan sistem perlindungan jenis usaha yang dilakukan sebelum dan sosial bagi masyarakat miskin. setelah mengikuti kegiatan, jenis usaha tidak Dari 5 fokus program pemerintah ada yang berubah menjadi usaha yang lebih tersebut, diharapkan jumlah rakyat miskin besar, melainkan hanya terhadap penghasilan yang ada dapat tertanggulangi sedikit anggota kelompok yang berpengaruh. demi sedikit. Beberapa langkah teknis Tingkat waktu, dilihat dari pelaksanaan yang digalakkan pemerintah terkait 5 kegiatan simpan pinjam perempuan sebagian program tersebut antara lain: besar anggota membutuhkan waktu diatas 2 1. Menjaga stabilitas harga bahan tahun untuk dapat menunjukkan hasil. Dari kebutuhan pokok. Fokus program ini penelitian yang dilakukan, maka penulis bertujuan menjamin daya beli dapat menyimpulkan bahwa kegiatan simpan masyarakat miskin/keluarga miskin pinjam perempuan dari PNPM-MP ini untuk memenuhi kebutuhan pokok adalah program yang belum efektif bagi terutama beras dan kebutuhan pokok kelompok masyarakat, dan dalam utama selain beras. Program yang pengentasan kemiskinan. berkaitan dengan fokus ini seperti : a. Penyediaan cadangan beras pemerintah 2.2 Program Penanggulangan Kemiskinan 1 juta ton Beberapa program yang tengah b. Stabilisasi/kepastian harga komoditas digalakkan oleh pemerintah dalam primer menanggulangi kemiskinan antara lain 2. Mendorong pertumbuhan yang dengan memfokuskan arah pembangunan berpihak pada rakyat miskin. Fokus pada tahun 2008 pada pengentasan program ini bertujuan mendorong kemiskinan. Fokus program tersebut terciptanya dan terfasilitasinya meliputi 5 hal antara lain pertama kesempatan berusaha yang lebih luas menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan dan berkualitas bagi pokok; kedua mendorong pertumbuhan masyarakat/keluarga miskin. Beberapa yang berpihak pada rakyat miskin; ketiga program yang berkenaan dengan menyempurnakan dan memperluas fokus ini antara lain: cakupan program pembangunan berbasis a. Penyediaan dana bergulir untuk masyarakat; keempat meningkatkan akses kegiatan produktif skala usaha mikro masyarakat miskin kepada pelayanan dengan pola bagi hasil/syariah dan dasar; dan kelima membangun dan konvensional. b. Bimbingan teknis/pendampingan dan miskin. Program yang berkaitan pelatihan pengelola Lembaga dengan fokus ketiga ini antara lain : Keuangan Mikro (LKM)/Koperasi a. Program Nasional Pemberdayaan Simpan Pinjam (KSP). Masyarakat (PNPM) di daerah c. Pelatihan budaya, motivasi usaha dan perdesaan dan perkotaan teknis manajeman usaha mikro b. Program Pengembangan Infrastruktur d. Pembinaan sentra-sentra produksi di Sosial Ekonomi Wilayah. daerah terisolir dan tertinggal c. Program Pembangunan Daerah e. Fasilitasi sarana dan prasarana usaha Tertinggal dan Khusus. mikro. d. Penyempurnaan dan pemantapan f. Pemberdayaan ekonomi masyarakat program pembangunan berbasis pesisir. masyarakat. g. Pengembangan usaha perikanan 4. Meningkatkan akses masyarakat tangkap skala kecil. miskin kepada pelayanan dasar. Fokus h. Peningkatan akses informasi dan program ini bertujuan untuk pelayanan pendampingan meningkatkan akses penduduk miskin pemberdayaan dan ketahanan memenuhi kebutuhan pendidikan, keluarga. kesehatan, dan prasarana dasar. i. Percepatan pelaksanaan pendaftaran Beberapa program yang berkaitan tanah. dengan fokus ini antara lain : j. Peningkatan koordinasi a. Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin penanggulangan kemiskinan berbasis pada jenjang pendidikan dasar di kesempatan berusaha bagi masyarakat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah miskin. Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah 3. Menyempurnakan dan memperluas Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah cakupan program pembangunan (MTs); berbasis masyarakat. Program ini b. Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah bertujuan untuk meningkatkan sinergi Menengah Atas/Sekolah Menengah dan optimalisasi pemberdayaan Kejuruan/Madrasah Aliyah masyarakat di kawasan perdesaan dan (SMA/SMK/MA); perkotaan serta memperkuat c. Beasiswa untuk mahasiswa miskin dan penyediaan dukungan pengembangan beasiswa berprestasi; kesempatan berusaha bagi penduduk d. Pelayanan kesehatan rujukan bagi e. Pendataan pelaksanaan PKH (bantuan keluarga miskin secara cuma-cuma di tunai bagi RTSM yang memenuhi kelas III rumah sakit; persyaratan).9 5. Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi 2.3 Strategi Penanggulangan Kemiskinan masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan menurut Al-Qur’an melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan Problematika sosial yang kita hadapi menghadapi guncangan sosial dan di dunia ini, yang salah satunya adalah ekonomi. Program teknis yang di buat kemiskinan ini telah diwanti-wanti oleh al- oleh pemerintah seperti : Qur’an. Sehingga sebenarnya al-Qur’an telah a. Peningkatan kapasitas kelembagaan melakukan tindakan preventif agar tidak pengarusutamaan gender (PUG) dan terjadi kemiskinan yang bergitu luas di anak (PUA). kalangan penduduk bumi ini. b. Pemberdayaan sosial keluarga, fakir Kemiskinan ini sangatlah berbahaya, miskin, komunitas adat terpencil, dan baik untuk diri sendiri maupun untuk agama penyandang masalah kesejahteraan kita tercinta Islam. Berapa banyak orang- sosial lainnya. orang yang pindah agama lain Karena mie c. Bantuan sosial untuk masyarakat instan satu kardus. Bahkah, demi rentan, korban bencana alam, dan menyambung hidup mereka rela korban bencana sosial. mengorbankan akidah. Inilah bahayanya d. Penyediaan bantuan tunai bagi rumah penyakit yang dinamakan kemiskinan. tangga sangat miskin (RTSM) yang Sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda: memenuhi persyaratan (pemeriksaan kehamilan ibu, imunisasi dan )ثيدلحا( رًافْكُ نَوْكُيَ نْأَ رُقْفَلْا دَاكَ pemeriksaan rutin BALITA, menjamin Artinya : keberadaan anak usia sekolah di SD/MI Hampir saja kefakiran itu dan SMP/MTs; dan penyempurnaan menyebabkan kepada kekufuran (al- pelaksanaan pemberian bantuan sosial Hadits) kepada keluarga miskin/RTSM) melalui perluasan Program Keluarga Harapan (PKH). 9 Muhammad Hambali, https://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya penanggulangan-kemiskinan/. Diakses pada 02 Juli 2017, jam 20.33 wita. Maka dari itu, al-Qur’an telah b. Memperkuat potensi alat daya yang memberikan beberapa strategi/langkah- dimiliki masyarakat(empowering). c. Melindungi (protecting).10 langkah untuk menanggulangi kemiskinan ini, di antaranya: Al-Qur’an menyeru untuk bekerja dan berusaha Allah SWT melarang kita untuk hidup bermalas-malasan. Bahkan Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu giat bekerja dan berusaha. Bertebaran di muka bumi ini untuk mencari rizki Allah SWT. Hal ini disebabkan Allah SWT telah menyebarkan rizki itu dari berbagai sumber yang kita tidak tahu dari sumber yang mana rizki kita itu. Dengan tegas, Allah SWT memerintahkan manusia untuk bertebaran di muka bumi ini mencari fadlillah (rizki) Konsep Pemberdayaan Masyarakat Kartasasmita menyatakan bahwa memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan perkataan lain memberdayakan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan dengan tiga langkah: a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan masyarakat untuk berkembang (enabling). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Strategi pada umumnya mempunyai tiga arah yaitu: a. Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat miskin (pro-poor). b. Pemantapan otonomi dan pendelegasian wewenang dalam pengelolaan pembangunan didaerah yang mengembangkan peran serta masyarakat. c. Modernisasi melalui penajaman dan pemantapan arah perubahan struktur sosial ekonomi dan budaya yang bersumber pada peran serta masyarakat lokal. Langkah Pemberdayaan Masyarakat Moeljarto mengatakan bahwa ada beberapa langkah dalam pemberdayaan masyarakat miskin: a. Pemberdayaan masyarakat merupakan prasyarat bagi upaya penanggulangan kemiskinan. Langkah konkrit adalah meningkatkan kesadaran kritis masyarakat atas posisinya dalam struktur sosial politik dimana orang miskin itu tinggal. b. Upaya memutuskan hubungan yang bersifat eksploitatif terhadap lapisan orang miskin, artinya membiarkan kesadaran kritis orang miskin muncul untuk melakukan reorganisasi dalam 10 Ginanjar, Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat: MemadukanPertumbuhan Dan Pemerataan. (Jakarta: Pustaka Cidesindo. 1996). h. 18. rangka meningkatkan produktivitas Tercapainya kesejahteraan dan kerja dan kualitas hidupnya. c. Menanamkan rasa kebersamaan dan kemandirian masyarakat miskin memberikan gambaran bahwa perdesaan. Kesejahteraan berarti kemiskinan bukan merupakan takdir tetapi penjelmaan konstrusi sosial. terpenuhinnya kebutuhan dasar d. Merealisasi perumusan pembangunan masyarakat, kemandirian berarti mampu dengan melibatkan masyarakat miskin secara penuh. mengorganisir diri untuk memobilisasi e. Perlunya pembangunan sosial dan sumber daya yang ada dilingkungannya, budaya bagi masyarakat miskin. f. Perlunya kontribusi prasarana mampu mengentaskan sumber daya di pembangunan yang lebih merata.11 luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatassi 2.3 Konsep PNPM Mandiri Perdesaan masalah kemiskinan. Mulai tahun 2007 pemerintah Misi PNPM Mandiri perdesaan adalah: Indonesia mencanangkan programnasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan (PNPM Mandir Perdesaan). PNPM Mandiri perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. PNPM Mandiri perdesaan merupakan kelanjutan Program 1) Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya 2) Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif 3) Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah lokal 4) Peningkatan kualitas dan kuantitas prasaran sarana sosial sosial dan ekonomi masyarakat 5) Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.12 Pengembangan Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. Diantara Dalam rangka mencapai visi dan keberhasilan PPK adalah penyediaan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi penyediaan lapangan kerja dan pendapatan yang dikembangkan PNPM Mandiri bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan Perdesaan yaitu menjadikan Rumah efektivitas kegiatan,dan keberhasilannya Tangga Miskin (RTM) sebagai kelompok menumbuhkan kolektivitas dan partisipasi sasaran, menguatkan sistem pembangunan masyarakat. partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Visi PNPM Mandiri perdesaan Berdasarkan visi misi strategi yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri 12PTO Masyarakat 11Moeljarto. Pemberdayaan Masyarakat. Departemen (Jakarta: Rineka Cipta, 1993). h. 34. 2008. h. 2. Program Nasional Pemberdayaan (PNPM)Mandiri Perdesaan.Jakarta: Dalam Negeri RepublikIndonesia. Perdesaan lebih menekankan pentingnya 6) Melembagakan terbentuknya dan pemberdayaan sebagai pendekatan yang berkembangnya Badan Kerjasama dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan Antar Desa (BKAD) diharapkan masyarakat dapat 7) Mengembangkan kerjasama antar menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu pemangku kepentingan dalam upaya tercapainya kemandirian dan penanggulangan kemiskinan berkelanjutan, setelah tahapan perdesaan.13 pembelajaran dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Prinsip dasar PNPM Mandiri Perdesaan Tujuan umum PNPM Mandiri Sesuai dengan pedoman umum, Perdesaan adalah meningkatkannya PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai kesejahteraan dan kesempatan kerja prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu masyarakat miskin di perdesaan dengan menjadi landasan atau acuan dalam setiap mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan maupun tindakan pengambilan keputuasan pengelolaan yang akan diambil dalam pelaksanaan pembangunan.Tujuan khususnya meliputi: rangkaian kegiatan PNPM Mandiri 1) Meningkatkan partisipasi seluruh Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut masyarakat, khususnya masyarakat diyakini mampu mendorong terwujudnya miskin dan atau kelompok perempuan, tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip- dalam pengambilan keputusan prinsip tersebut meliputi: perencanan, pelaksanaan, pemantauan 1) Bertumpu pada pembangunan manusia. dan pelestarian pembangunan. Pengertian prinsip bertumpu pada 2) Melembangakan pengelolaan pembangunan manusia adalah pembangunan partisipatif dengan masyarakat hendaknya memilih mendayagunakan sumber daya lokal kegiatan yang berdampak langsung 3) Mengembangkan kapasitas pemerintah terhadap upaya pembangunan manusia desa dalam memfasilitasi pengelolaan dari pada pembangunan fisik semata. pengelolaan pembangunan partisipaif 2) Otonomi. Pengertian prinsip otonomi 4) Menyediakan prasarana sarana sosial adalah masyarakat memiliki hak dan dasar dan ekonomi yang diprioritaskan kewenangan mengatur diri secara oleh masyarakat 13Pedoman Umum Program Nasional 5) Melembagakan pengelolaan dana Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri Tahun 2007. Jakarta: Departemen Dalam bergulir. NegeriRepublik Indonesia. 2007. h. 11. mandiri dan bertanggung jawab tanpa kesejajaran kedudukan pada saat situasi intervensi negative dari luar. konflik. 3) Desentralisasi. Pengertian prinsip 7) Demokrasi. Pengertian prinsip desentralisasi adalah memberikan demokrasi adalah masyarakat ruang yang lebih luas kepada mengambil keputusan pembangunan masyarakat untuk mengelola kegiatan secara musyarawarah dan mufakat. pembangunan sektoral dan kewajiban 8) Transparansi dan akuntabel. Pengertian yang bersumber dari pemerintah dan prinsip transparansi dan akuntabel pemerintah daerah sesuai dengan adalah masyarakat memiliki akses kapasitas masyarakat. terhadap segala informasi dan proses 4) Berorientasi pada masyarakat miskin. pengambilan keputusan sehingga Pengertian prinsip berorientasi pada penggelolaan kegiaan dapat masyarakat miskin adalah segala dilaksanakan secara terbuka dan dapat keputusan yang diambil berpihak pada dipertanggungjawabkan baik secara masyarakat miskin. moral, teknis, legal maupun 5) Partsipasi. Pengertian prinsip administratif. partisipasi adalah masyarakat berperan 9) Prioritas. Pengertian prinsip prioritas secara aktif dalam proses atau alur adalah masyarakat memilih kegiatan tahapan program dan pengawasan, yang diutamakan dengan mulai dari tahapan sosial, perencanan, mempertimbangkan kemendesakan dan pelaksanaan dan pelestarian kegiatan kemanfaatan untuk pengentasan dengan memberikan sumbangan kemiskinan. tenaga, pikiran atau dalam bentuk 10) Keberlanjutan. Pengertian prinsip materil. keberlanjutan adalah bahwa dalam 6) Kesetaraan dan keadilan gender. setiap pengambilan keputuasan atau Pengertian prinsip kesetaraan dan tindakan pembangunan, mulai dari keadilan gender adalah masyarakat baik tahap perencanaan, pelaksanaan, laki-laki dan perempuan mempunyai pengendalian dan pemeliharaan kesetaraan dalam perananya disetiap kegiatan harus telah tahapan program dan dalam menikmati mempertimbangkan sistem manfaat kegiatan pembangunan, pelestarian.14 kesetaraan juga dalam pengertian 14PTO. PNPM MD, 2008. h. 3. 3. METODE PENELITIAN akan dicek dengan teknik observasi, Pendekatan yang digunakan dalam dokumentasi. Bila dengan berbagai teknik penelitian ini adalah penelitian kualitatif. pengujian kredibilitas data tersebut Bogdan dan Taylor mendefinisikan menghasilkan data yang berbeda-beda, maka penelitian kualitatif sebagai penelitian yang peneliti melakukan diskusi lebih lanjut menghasilkan data deskriptif berupa kata- kepada sumber data yang bersangkutan atau
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan yang
lain,
untuk
memastikan yang dianggap perilaku yang dapat diamati.15 benar. Dengan digunakan metode kualitatif ini maka data yang didapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan evaluasi. Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian. lokasi penelitiannya adalah di Desa Lakea II Kec. Lakea Kab. Buol. Data dikumpul melalui teknik observasi langsung, wawancara mendalam, dan data yang bersumber dari dokumen. Kemudian data di analisis melalui tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi melalui teknik trianggulasi. Triangulasi teknik dalam pengujian kredebilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalanya data diperoleh dengan wawancara 15Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung,: Remaja Rosdakarya, 2002) h. 9. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran objek penelitian PNPM Mandiri di Desa Lakea II Kecamatan Lakea ini, mulaiberoperasi sejak tahun 2008 sampai Tahun 2015. Adapun kegiatan yang dilakukansemuanya merujuk kepada Petunjuk Teknis Operasional (PTO) yang telah diaturlangsung dari PNPM Mandiri Pedesaan Pusat. Bentuk program yang telahdilaksanakan adalah pembangunan inprastruktur, pemberian pengembangan usaha, dan simpanpinjam. Dalam rangka mencapai visi dan misi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Berdasarkan visi, misi dan strategi yang dikembangkan, maka Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan sebagai pendekatan yang Pedesaandi Desa Lakea II ini mulai dipilih. beroperasi tahun 2007.16 Melalui Program Nasional Bagimasyarakat khusunya para Pemberdayaan Masyarakat Mandiri pelaku UMKM, mereka sangat merasakan Perdesaan diharapkan masyarakat dapat betul manfaatdari program-program PNPM menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu Mandiri ini, terutama untuk program dari tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, dana yangdipinjamkan oleh PNPM Mandiri setelah tahapan pembelajaran dilakukan Pedesaan ini. melalui Program Pengembangan Kecamatan. Sementara itu bentuk sistem kerja 4.2 Sistim Kerja PNPM Mandiri yang di terapkan oleh PNPM Mandiri Desa Indonesia memiliki persoalan Lakea II dalam meningkatkan UMKM yang kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan ada di Desa Lakea II yaitu dengan danpengangguran ini lebih dipicu oleh menggunakan sebuah sistem kerja berbasis rendahnya kesempatan kerjabagi angkatan pemberian bantuan usaha sesuai dengan kerjadi pedesaan. Upaya untuk kriteria yang ada serta menggunakan sistem menanggulanginya harus menggunakan simpan pinjam melalui koperasi yang ada pendekatan multidisiplin yang berdimensi pada PNPM Mandiri Desa Lakea II. Hal pemberdayaan. Sejalan dengan itu, tersebut sebagaimana diakatakan oleh Ibu pemerintah Indonesiatelah mencanangkan Wati Selaku UPK PNPM Mandiri Desa Program Nasional Pemberdayaan Lakea II, yang berhasil peneliti wawancarai Masyarakat (PNPM) Mandiri.PNPM di kediaman beliau mengatakan : Mandiri ini ada beberapa macam, Bahwa dalam sistem kerja yang diantaranya PNPM Mandiri Pedesaan, dilakukan oleh PNPM Mandiri Desa Lakea II dalam hal ini pengembangan PNPM Mandiri Perkotaan, dan lainnya. Usaha Mikro Kecil Menegah yang ada PNPM Mandiri Pedesaan adalah di Desa Lakea II, yaitu dengan menggunakan sebuah sistem program yang dicanangkan pemerintah pemberian bantuan Usaha kepada untukmempercepat penanggulangan masyarakat yang memenuhi ketentuan- ketentuan yang ada di PNPM Mandiri, kemiskinan secara terpadu dan sedangkan ada pula sistem yang berkelanjutan.ProgramNasional digunakan yaitu sebuah sistem kerja melalui program simpan pinjam pada Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri 16 Wati, UPK PNPM Mandiri Desa Lakea II Kecamatan Lakea. Wawancara, pada tanggal 19 Agustus 2017. koperasi PNPM Mandiri di Desa Lakea II.17 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem kerja yang dilaksanakan oleh PNPM Mandiri Desa Lakea II, dalam hal inin guna meningkatkan UMKM yang ada sangatlah membantu dalam pengembangan usaha yang dimiliki oleh masyarakat di Desa Lakea II Hal ini pula diungkapkan oleh salah satu pemerintah Desa yang ada di Desa Lakea II, mengungkapkan bahwa : Dengan adanya program PNPM Mandiri tentuya sangat membantu dalam meningkatkan sebuah perekonomian yang ada di Desa Lakea II, dalam hal ini bagi masyarakat yang memiliki usaha tetapi dalam mengembangkan usaha tersebut terkadang mereka mendapat kendala dalam segi permodalan. Tentunya dengan adanya sebuah program kerja atau sistem kerja yang ada di PNPM Mandiri khususnya dalam pengembangan sebuah usaha tentunya sangat membantu utnuk pengembangan usaha mereka. Tentunya pemerintah dalam hal ini mendukung sepenuhnya atas program- program yang ada di PNPM Mandiri terutama dalam menuntaskan kemiskinan Masyarakat saat ini.18 Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini pemerintah Desa Lakea II sangatlah mendukung bahkan bersyukur dengan adanya program pengembangan UMKM 17 Wati, UPK PNPM Mandiri Desa Lakea II Kecamatan Lakea,.Wawancara, pada tanggal 19 Agustus 2017. 18 Kamarudin Datuatan, Sekretaris Desa Lakea II, Wawancara, pada tanggal 20 Agustus 2017 yang dilaksanakan oleh PNPM Mandiri Desa Lakea II dalam hal ini untuk mengembangkan sebuah usaha yang dilakoni oleh masyarakat Desa Lakea II. 4.3 Efektivitas PNPM Mandiri Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Efektivitas merupakan unsur pokok untukmencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan didalam setiap organisasi,kegiatan ataupun program.Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaranseperti yang telah ditentukan. Secara singkat,Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainyatujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya,dijelaskan oleh Steers, bahwa : Efektivitas adalahjangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistemdengan sumber daya dan sarana tertentu untukmemenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkancara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekananyang tidakwajar terhadap pelaksanaannya.19 Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil danMenengah (UMKM) dalam Program PengembanganPemberdayaan Masyarakat disesuaikan denganpotensi, permasalahan dan karakteristik yang sesuaidengan program 19http://journal.unair.ac.id/download- fullpapers16%20Baktiar_KMP%20V1%20N1%20Jan -April%202013.pdf diakses pada tanggal 23 Agustus 2017., jam 20.33 Wita. pemberdayaan Mikro Kecil danMenengah ini tentunya dapat berdampak pada (UMKM) kawasan industri/Usaha kecil dan peningkatan ekonomi masyarakat Desa menengah. Pemberdayaan bagi masyarakat Lakea II dalam mengembangkan sebuah sangatlahpenting (termasuk UMKM). usaha, serta dapat membantu mengetaskan Dalam hal ini dengan adanya kemiskinan pada masyarakat. pemberian bantuan terhadap peningkatan Tentu
hal ini tidak
bisa
lepas dari
UMKM
yang ada di Desa
Lakea II, pantauan pemerintah setempat khususnya bertujuan untuk meningkatkan bagi pemerintah Desa Lakea II, untuk perekonomian masyarakat. Tentunya dalam mengawasi sudah sejauh mana hal ini para masyarakat yang manjalankan perkembangan atau efektifitas terhadap sebuah usaha kecil yang ada di Desa Lakea pemberian sebuah bantuan usaha dalam hal II. ini pelaksana UMKM di Desa Lakea II. Hal Sebagaimana yang dijelaskan oleh ini seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sekretaris PNPM Mandiri Desa Lakea II, Desa Lakea II yang berhasil peneliti yang berhasil peneliti wawancarai wawancarai di Kantor Desa Lakea II mengatakan bahwa : mengatakan bahwa : Pada pemberian bantuan usaha terhadap masyarakat itu bertujuan untuk agar dapat meningkatkan sebuah usaha serta perekonomian bagi masyarakat yang manjalankan UMKM di Desa Lakea II dalam hal ini pengembangan usaha mikro kecil menegah. Hal ini terbukti hampir 90% bahwa dengan di berikan bantuan usaha melalui program PNPM Mandiri Desa Lakea II berdampak positif bagi para pengusaha mikro kecil dan menengah yang ada di Desa Lakea II.20 Dengan demikian tentunya dengan pemberian bantuan modal kepada para pelaksana UMKM di Desa Lakea II, akan terus di pantau sejauh mana efektifitas dari pada pemberian bantuan tersebut, karena hal 20 Syahrianto, Sekretaris PNPM Mandiri Desa Lakea II Kecamatan Lakea, Wawancara, pada tanggal 21 Agustus 2017 Sejauh ini pemerintah desa selalu memantau perkembangan dari pada pemberian modal usaha kepada masyarakat pelaksana UMKM, sehingga berjalan lebih efektif dalam mengelola modal bantuan usaha yang diberikan oleh PNPM Mandiri, hal ini pula tidak jauh berbeda dengan pemberian pinjaman modal usaha bagi masyarakat lainnya.21 Dengan adanya peran aktif pemerintah setempat khususnya dalam hal ini pemerintah Desa Lakea II, dalam mengawasi pemberian modal usaha terhadap pengguna UMKM yang ada di masyarakat Desa Lakea II dapat memberikan dampak 21 Aluy N Samawati, Kepala Desa Lakea II, Wawancara, pada tanggal 21 Agustus 2017 positif tersendiri dalam mengelola lebih wawancarai pada saat penelitian mengatakan efektif penggunaan modal usaha tersebut. bahwa : Sejauh ini dari hasil penelitian yang Bantuan yang diberikan oleh PNPM peneliti lakukan terhadap efektifitas yang Mandiri Desa Lakea II, sangatlah membantu kami, dalam hal ini saya PNPM Mandiri dalam mengembangkan sebagai pedagang kain dapat Usaha Mikro Kecil Menegah yang ada di menambah modal usaha guna mengembangkan usaha yang saya Desa Lakea II, berjalan efektif sesuai dengan jalani saat ini. Tentunya hal tersebut keinginan pemerintah serta sesuai dengan tidak lepas dari sebuah perhatian pemerintah dalam meningkatkan usaha program yang dijalankan oleh PNPM kecil maupun menengah yang Mandiri yang ada di Desa Lakea II, yaitu dilaksanakan oleh masyarakat. Alhamdulillah dengan modal yang mengentaskan kemiskinan serta memberikan diberikan sampai saat ini usaha yang pengembangan usaha terhadap masyarakat. saya jalani masih berjalan dengan baik23 Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh salah satu penerima bantuan modal usaha mengatakan bahwa : Dengan adanya bantuan modal usaha yang diberikan oleh PNPM Mandiri Desa Lakea II, alhamdulillah sangat membantu dalam mengembangkan sebuah usaha yang saya jalani saat ini. Tentunya Saya berharap pemerintah dapat terus memperhatikan masyarakat yang memiliki usaha kecil-kecilan atau yang sudah mulai berkembang, agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Inodnesia.22 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya bantuan modal usaha tersebut sangat membantu dalam mengembangkan sebuah usaha yang diberikan khususnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh salah satu penerima bantuan modal usaha yang peneliti 22 Isriawan, Pedagang Kios atau Penerima Bantuan Modal Usaha PNPM Mandiri Desa Lakea II, Wawancara, pada tanggal 22 Agustus 2017. Dengan penjelasan yang diungkapkan oleh penerima bantuan modal usaha yang diberikan oleh PNPM Mandiri Desa Lakea II dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini efektifitas pemberian modal usaha berjalan dengan baik. Tentunya ini sangat berdampak baik bagi para pengusaha UMKM yang ada di Desa Lakea II. 4.3 Kendala-kendala yang dihadapi PNPM mandiri Walaupun dengan adanya program PNPM mandiri Pedesaan ini sangat membantu masyarakat terutama para pelaku UMKM di Desa Lakea II Kecamatan Lakea, namun ada beberapa kendala yang terjadi yangmenyebabkan kurang 23 Uja, Pedagang Kios atau Penerima Bantuan Modal Usaha PNPM Mandiri Desa Lakea II, Wawancara, pada tanggal 22 Agustus 2017. tercapainyakesejahteraan dan kemandirian mengikutinya, dikarenakan ada beberapa hal bagi masyarakat terutama para pelaku sehingga para pelaku usaha UMKM tidak UMKM untuk peningkatan usaha yang telah dapat ikut serta dalam Musyawarah Antar mereka jalankan. Adapun kendala- kendala Desa (MAD). Tetapi hampir sebagian besar tersebutadalah : masyarakat ikut serta dalam kegiatan ini.24 a. Karena kurangnya keaktifan masyarakat b. Terdapat beberapa masyarakat yang terutama para pelakuUMKM dalam masih kurangnya kesadaran masyarakat mengikuti pelatihan dan Musyawarah dalam memanfaatkan dana dari program Antar Desa (MAD) yang diagendakan PNPM MandiriPedesaan ini untuk PNPM Mandiri Pedesaan. Ketika meningkatkan dan mengembangkan Musyawarah Antar Desa (MAD) usahayang telah mereka jalankan. Dalam inidilaksanakan, menurut pengelola hal ini pengembalian modal usaha dalam PNPM mandiri Pedesaan masih ada bentuk simpan pinjam. sebagian masyarakatyangtidak ikut Kendala yang kedua ini terjadi serta/berpartisifasi mengikutinya karena kebanyakan masyarakat khusunya para pelaku UMKM. menganggapbahwa untuk mendapatkan Dalam pelaksanaan Musyawarah dana pinjaman dari PNPM Mandiri Antar Desa (MAD) ini, biasanya pengelola Pedessaan ini samasusahnya dengan PNPM Mandiri Pedesaan bersama pinjaman yang diajukan di perbankan. masyarakat akan membahas tentang Sehingga dengan haltersebut, menyebabkan usulankegiatan yang nantinya akan kurangnya kesadaran masyarakat dilaksanakan sesuai dengan anggaran yang untukmemanfaatkan dana pinjaman di ada di PNPMMandiri Pedesaan. Kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan ini. Musyawarah ini biasanya dilaksanakan di Menurut Bapak Le’o yang Kantor Camat. merupakan sekretaris PNPM Mandiri Desa Menurut Wati selaku ketua UPK Lakea II, mengatakan bahwa : PNPM Mandiri Pedesaan Desa Lakea II Ada beberapa masyarakat Kecamatan Lakea mengatakan bahwa : menganggap bahwa pemberian modal usaha Setiap diadakannya kegiatan ataupun pinjaman modal usaha yang Musyawarah Antar Desa (MAD) ini, diberikan oleh PNPM Mandiri sangat rumit masih ada juga beberapa masyarakat khusunya para pelaku UMKM yang ada di 24 Wati, UPK PNPM Mandiri Desa Lakea II Desa Lakea II yang ikut berpartisifasi Kecamatan Lakea,.Wawancara, pada tanggal 19 Agustus 2017 atau sama halnya dengan melakukan peminjaman padaBank-bank.25 4.4 Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap PNPM Mandiri Islam adalah agama yang tidak sempit terhadap perubahan dan perkembanganzaman, artinya segala perubahan dan perkembangan yang terjadi itu dapat di akomodirdengan catatan semua itu tidak bertentangan dengan syariat agama Islam. Terlebih lagipada saat sekarang ini, duna usaha semakin maju dan berkembang sehingga hal itumengakibatkan tuntutan bagi umat Islam untuk menetapkan kejelasan status hukumnya, sebab terkadang permasalahan yang terjadi tidak dijelaskan secaraterperinci. Islam juga sangat menganjurkan supaya kita senantiasa untuk berusaha danbekerja untuk mendapatkan rezki dari Allah Swt. Karena rezki itu tidak mungkinakan turun dengan sendirinya tanpa ada usaha kita untuk mendapatkannya. Ajaranagama kita yang mulia ini juga telah mengajarkan bahwa Allah Swt tidak akanmungkin merubah nasib suatu kaum atau masyarakat, hingga kaum atau masyarakatitu sendiri yang berusaha untuk merubahnya. 25 Syahrianto, Sekretaris PNPM Mandiri Desa Lakea II Kecamatan Lakea, Wawancara, pada tanggal 21 Agustus 2017 5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penjabaran penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulanbahwa : 1. Dari beberapa program yang ada di PNPM Mandiri Desa Lakea II yang mempunyai peranan langsung terhadap peningkatanUMKM atau para pelaku Usaha yang ada di Desa Lakea II yaitu dengan menggunakan dua sistem kerj, yaitu pemberian modal usaha secara tunai brdasarkan kriteria tertentu serta memberikan pinjaman modal usaha kepada para pelaku UMKM di Desa Lakea II. Karena dengan adan tambahan modal yang diberikan oleh PNPM Mandiri tentunya dapat mengembangkan usaha-usaha mereka dalam hal ini para pelaku Usaha yang ada di Desa Lakea II. 2. Dengan adanya penambahan modal usaha yang diberikan oleh PNPM Mandiri Desa Lakea II sangat berdampak positif bagi para pelaku usaha di Desa Lakea II. Hal tersebut sangatlah efektif dalam guna mengembangkan usaha mereka dengan dibuktikan terdapat beberapa pealku usaha dalam berkembang dengan baik sampai dengan sekarang ini. Hal ini pula tidak terlepas dari peran aktif pemerintah setempat khususnya pemerintah Desa Lakea II, dalam mengawasi pemberian modal usaha terhadap pengguna UMKM yang UMKM yang ada di Desa Lakea II, ada di masyarakat Desa Lakea II dapat Tentunya hal ini sangat membantuk memberikan dampak positif tersendiri perkembangan usaha mereka. dalam mengelola lebih efektif penggunaan modal usaha tersebut DAFTAR PUSTAKA 3. Sedangkan kendala yang di hadapi oleh PNPM Mandiri yakni masih ada Arikunto, Suharsimi,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: beberapa pelaku usaha belum bisa PT Rineka Cipta, 2010, memanfaatkan program PNPM Mandiri Cahyono, Bambang Tri.Masalah Petani Desa Lakea II dalam hal ini untuk Gunem. Libery. Jogyakarta. 1993, mengembangakan Usaha Mikro Kecil Departemen Agama RI, Al – Qur’an dan Menengah (UMKM0 di Desa Lakea, hal Terjemahannya, Surabaya: CV. Karya Utama, 2005. ini dikarenakan ada beberapa kendala Departemen Dalam Negeri Republik yang mengganjal di benak mereka salah Indonesia. Pto, Petunjuk Teknis satunya adalah bahwa mereka berfikir Operasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) dalam peminjaman modal usaha yang Mandiri Perdesaan. Jakarta: Tim diberikan oleh PNPM Mandiri sama saja Koordinasi Pnpm Mandiri Perdesaan. 2008, dengan proses yang ada pada Bank-bank. Dan mereka mengganggap hal tersebut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa sangatlah rumit bagi mereka. Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Saran Ginanjar, Kartasasmita,Pembangunan Untuk Rakyat: MemadukanPertumbuhan 1. Kiranya Pemerintah dapat lebih Dan Pemerataan. Jakarta: Pustaka meningkatkanUMKM atau para pelaku Cidesindo. 1996, Usaha yang ada di Desa Lakea II yaitu Hamid. Rekaman dari Seminar. Dalam Kredit Pedesaan di Indonesia. dengan menggunakan guna dalam Mubyarto dan Edy Suandi Hamdi mengembangkan usaha-usaha yang (EDS). Yogyakarta: BPFE, 1986. mereka lakukan demi memperoleh hasil Ibu Yahya Muhammad ibn Shumadih at- perekonomian yang maksimal. Tujibiy, Mukhtashar min Tafsir al- Imam at-Thabariy, (Kairo: tt), Dar al- 2. Kiranya pemerintah dapat lebih Manar lin-Nasyr wa at-Tauzi’. meningkatkan lagi pemberian modal Lembaga Ketahanan Nasional,Pembangunan usaha terhadapa pelaku UMKM yang ada Nasional. (Jakarta: Balai Pustaka).1997. di Inodnesia lebioh khusus para pelaku Lexy J. Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung,: Remaja Rosdakarya.2002, Muhammad Hambali, https://marx83.wordpress.com/2008/ 07/05/upaya penanggulangan- kemiskinan/. Diakses pada 02 Juli 2017, jam 20.33 wita. Materi Grand Strategi Nasional PNPM Mandiri Pedesaan. Jakarta. Maeswara, Garda. Biografi Politik Susilo Bambang Yudhoyono. Yogyakarta: Penerbit Narasi. .2009. Maeswara, Garda.Biografi Politik Susilo Bambang Yudhoyono. (Yogyakarta: Penerbit Narasi. 2009, Mubyarto. Ekonomi Rakyat IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: Aditya Media.1994, Moeljarto.Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta,1993, Ninik Sudarwati. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan: Mengurangi Kegagalan Penanggulangan Kemiskinan. Malang: Intimedia Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 43 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 44 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 45 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 46 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 47 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 48 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 49 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 50 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 51 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 52 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 53 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 54 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 55 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 56 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 57 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 58 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 59 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 60 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 61 Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Vol.1 No. 1 Tahun 2019 62